Perjalanan Blogger: Dari Zaman Batu Sampai TikTok dan YouTube yang Makin Hits
Blogger ya, itu dia. Si tua yang dari dulu udah nongkrong di dunia maya sebelum TikTok viral, sebelum YouTube punya YouTubers kece, dan sebelum Instagram bisa jadi tempat jualan kue cubir. Lahir pada tahun 1990-an, Blogger pada awalnya adalah tempat bagi siapa saja yang ingin curhat tentang hidup, atau sekadar menulis tentang betapa frustasinya terjebak di kemacetan.
1. Blogger: "Dulu Gue Cuma Punya Blogspot dan Gak Ada yang Peduli"
Dulu, kalau kamu seorang blogger, kamu bisa merasa jadi semacam "penulis rahasia" yang tulisannya hanya dibaca oleh ibu dan beberapa teman baik itu pun kalau mereka ingat URL-nya. Mulai dari Blogspot, yang ternyata lebih laris daripada mantan, Blogger jadi tempat buat menulis segala hal dari curhatan galau tentang cinta (yang sayangnya, gak viral) sampai tips tentang cara memasak nasi goreng yang gagal. Pokoknya, waktu itu menjadi blogger itu keren... tapi ya, cuman segelintir orang yang tahu.
2. Masuk Era Video: TikTok, YouTube, dan Semua Teman Baru Blogger
Nah, setelah Blogger beranjak dewasa, datanglah generasi baru yang lebih muda dan lebih glamor TikTok dan YouTube. Mereka datang dengan video pendek dan lucu, dengan filter yang bisa membuat siapa saja merasa seperti selebriti. Bahkan, TikTok bisa bikin orang yang gak bisa nyanyi jadi penyanyi. YouTube, dengan videonya yang panjang-panjang itu, membuat kita merasa seperti sudah menonton film, bahkan sebelum kita sempat nge-scroll berita di blog.
Blogger mulai merasa kayak guru tua yang ngeliat anak muda di kelasnya lebih asyik main TikTok daripada dengerin materi. Blog yang dulu jadi tempat semua informasi, mulai kehilangan popularitasnya. Kalau dulu blog bisa jadi tempat kamu berbagi tips tentang cara merawat tanaman (yang tak pernah subur), sekarang orang lebih suka lihat video 15 detik tentang tanaman dengan efek suara gemerisik angin.
3. 2025: Blogger Masih Ada, Tapi Gak Lagi Jadi Primadona
Sekarang, di tahun 2025, Blogger masih ada, lho! Tapi dia sekarang udah nggak jadi primadona lagi. Kalau dulu jadi selebriti dunia maya, sekarang dia cuma jadi pemain cadangan di dunia digital. Gak banyak yang nge-click blog kecuali mereka yang lagi cari tutorial cara mengatasi masalah printer yang gak nyambung. TikTok dan YouTube jadi pusat perhatian dengan miliaran video viral dan trend baru yang muncul setiap jam.
Tapi, jangan salah! Blogger tetap punya tempat di hati para penulis serius yang ingin berbagi konten panjang dan mendalam. Meskipun ada banyak pilihan lain, blog tetap jadi tempat paling pas buat cerita yang membutuhkan lebih banyak kata-kata daripada hanya sekadar efek suara dan tarian TikTok.
4. Harapan untuk Blogger di Masa Depan: Bisa Bertahan Tanpa Harus Nari di TikTok
Blogger mungkin nggak bakal lagi jadi pusat dunia digital, tapi dia nggak akan hilang. Mungkin dia sekarang jadi lebih jarang diupdate, mungkin dia lebih terlihat seperti orang tua yang enggan pindah ke platform baru, tapi dia tetap ada! Di 2025, blog tetap menjadi tempat bagi mereka yang ingin berbagi tulisan panjang yang serius (atau sekadar lucu) tanpa harus menari dulu di depan kamera.
Blogger, kita salut denganmu. Kamu memang gak lagi jadi selebriti, tapi kamu tetap punya tempat di hati kami. Kalau kamu merasa seperti “penulis tua”, tenang saja, banyak orang yang masih lebih suka baca tulisan panjang daripada menonton video tentang challenge makanan pedas.
Kesimpulan: Blogger Masih Ada, Meskipun Enggak Jadi Seleb TikTok
Jadi, meskipun sekarang kita lebih sering lihat video viral daripada tulisan panjang, blogger masih eksis! Hanya saja, mereka harus lebih kreatif, mungkin tanpa harus ikut TikTok, YouTube, atau Snapchat. Jangan khawatir, si tua Blogger masih bisa bertahan dengan gaya klasiknya menulis, berbagi, dan kadang-kadang membuat kita tertawa dengan cerita-cerita absurd yang cuma bisa ditemukan di blog. Jadi, buat kamu yang tetap setia jadi blogger, keep going! Dunia digital butuh kamu, meskipun TikTok lebih cepat populer. 😉
Nah, siapa bilang Blogger nggak bisa sukses di tengah ledakan TikTok dan YouTube? Mereka hanya perlu sedikit adaptasi dan tentu saja, tetap mempertahankan keunikan yang bikin orang tetap ingin baca tulisan panjang!
Komentar
Posting Komentar