Kisah Nyai Roro Kidul versi Nawang Wulan adalah versi legenda yang unik karena mengaitkan dua sosok mitologi populer Nusantara:
-
Nyai Roro Kidul, Ratu Laut Selatan
-
Nawang Wulan, bidadari dari legenda Jaka Tarub
Meskipun tidak secara eksplisit tertulis dalam naskah kuno, kisah ini berkembang lewat cerita rakyat lisan dan adaptasi sastra modern, yang mencoba menghubungkan mitologi langit (kahyangan) dan mitologi laut. Yuk kita telusuri versi ini!
Nyai Roro Kidul: Jelmaan Nawang Wulan
🌤️ Awal Kisah: Sang Bidadari Turun ke Bumi
Dikisahkan bahwa Nawang Wulan adalah salah satu dari tujuh bidadari kahyangan yang turun ke bumi untuk mandi di sebuah telaga. Ia kehilangan selendang (sayapnya) karena diambil oleh Jaka Tarub, seorang pemuda desa. Tak bisa kembali ke kahyangan, Nawang Wulan akhirnya menikah dengannya.
Namun, setelah Jaka Tarub melanggar janjinya dan membuka rahasia tentang makanan Nawang Wulan, ia merasa dikhianati. Dengan sedih dan marah, ia meninggalkan suaminya.
Di sinilah versi legenda yang menarik dimulai...
🌊 Perjalanan Nawang Wulan ke Laut Selatan
Dalam versi rakyat tertentu, Nawang Wulan tidak kembali ke kahyangan, melainkan menyusuri bumi hingga mencapai Pantai Selatan. Ia duduk di tepi laut, menangis dan meratap kepada alam. Laut menjawab panggilannya.
Konon, lautan memberinya kekuatan, dan ia bersatu dengan roh penjaga laut, menjelma menjadi sosok sakral dan sakti Nyai Roro Kidul.
Dari bidadari langit, ia berubah menjadi ratu abadi lautan. Keindahannya tetap sama, namun kekuatannya berlipat ganda. Ia menjadi penjaga batas antara dunia manusia, alam, dan roh.
👑 Dua Wajah, Satu Jiwa
Dalam versi ini, Nyai Roro Kidul bukan hanya penguasa laut, tapi juga penghubung antara dunia langit dan dunia bawah air.
-
Sebagai Nawang Wulan, ia adalah lambang keanggunan, kesucian, dan cinta yang dikhianati.
-
Sebagai Nyai Roro Kidul, ia adalah simbol kekuatan, keabadian, dan penguasa dimensi gaib.
⚠️ Makna & Filosofi
Kisah ini mengandung pesan mendalam:
-
Bahwa perempuan sakti tidak hancur oleh penderitaan, tapi justru berevolusi menjadi lebih kuat.
-
Laut dan langit, meski tampak berlawanan, bisa terhubung lewat jiwa yang kuat.
-
Legenda ini juga memperluas cakrawala mitologi Nusantara: bahwa para dewi dan penguasa alam bisa memiliki latar belakang yang saling bersilangan.
📖 Akhir Legenda
Beberapa versi menyebutkan bahwa Nyai Roro Kidul, saat bulan purnama, masih duduk menatap langit, mengenang masa lalunya sebagai Nawang Wulan sang bidadari yang pernah mencintai manusia.
Komentar
Posting Komentar