Ketika Israel vs Iran Ribut, Dompet Dunia Ikut Kering: Ekonomi Gigit Jari!


Halo sobat blog yang ekonominya sudah rapuh sebelum konflik meletus!

Baru aja kita tenang dari krisis minyak goreng, sekarang dunia disuguhkan tontonan “Perang Geopolitik: Israel vs Iran Edition.” Tapi ini bukan serial Netflix ini real life drama yang efeknya bisa bikin harga bensin naik, mie instan jadi barang mewah, dan dompet kita makin kurus kayak diet tanpa niat.

Kok Bisa Perang di Timur Tengah Ngaruh ke Uang Kita?

Meski lokasi perang nun jauh di sana, dampaknya bisa terasa sampai ke warung sebelah rumah kamu. Kenapa bisa gitu?

Pertama, karena minyak dunia itu kayak artis TikTok: gampang viral. Israel dan Iran berada di kawasan Timur Tengah, rumahnya minyak bumi. Begitu perang meletus, harga minyak langsung naik, kayak harga tiket konser yang sold out 3 menit.

Kedua, pasar saham global tuh baperan. Begitu ada kabar rudal beterbangan, investor langsung panik, jual saham, dan pasar langsung merah. Bukan merah merona, tapi merah meradang.

Ketiga, logistik terganggu. Kapal-kapal yang biasa lewat Selat Hormuz langsung pada malas lewat. Biaya pengiriman naik, harga barang ikut naik, dan kita semua makan indomie rasa air mata.

Efek Lucu Tapi Nyata (Dan Menyedihkan)

Lucunya (dan menyedihkannya), efek perang ini bisa bikin telur naik harga. Padahal ayam di kandang nggak tahu apa-apa. Emas makin mahal, tapi gaji tetap segitu-segitu aja. Dolar makin perkasa, rupiah makin... ya sudahlah.

Indonesia sebagai negara yang sudah terbiasa hidup dalam "ujian ekonomi", tentu ikut goyang. Pemerintah sudah coba stabilkan harga dengan operasi pasar, subsidi, bahkan doa bersama. Tapi kita, rakyat kecil, cuma bisa bilang: “Yang penting BBM nggak naik tiap hari kayak status mantan.”

Tips Bertahan di Tengah Ekonomi Terkoyak

Kalau kamu merasa hidup makin berat sejak perang itu mulai, tenang, kamu tidak sendiri. Berikut tips bertahan:

  • Beli barang seperlunya. Kalau nggak butuh-butuh banget, mending tunda. Tapi jangan nunda makan, itu bahaya.

  • Cari pemasukan tambahan. Jualan online, jadi konten kreator, atau buka jasa pelatihan "cara hidup irit".

  • Investasi cerdas. Jangan semua uang ditaruh di koin yang maskotnya kucing. Emas, reksadana, atau usaha kecil bisa jadi opsi.

  • Tetap waras. Karena kalau kewarasan ikut hilang, kita nggak cuma bangkrut, tapi juga stres.

Penutup: Kalau Dunia Ribut, Kita Tetap Butuh Nasi

Meski dunia lagi panas dan ekonomi ikut mendidih, kita tetap harus bisa ketawa. Karena tertawa itu gratis (belum kena PPN, untungnya). Semoga perang cepat selesai, dan ekonomi bisa kembali waras. Minimal, harga gorengan bisa turun.

Kalau kamu suka artikel ini, jangan lupa share ke teman-temanmu. Biar mereka juga tahu, kalau dompet kering itu ternyata efek geopolitik, bukan cuma kebanyakan jajan kopi susu!

Komentar